Jumat, 14 Maret 2014

kedisiplinan

Pentingnya Pendidikan Disiplin Anak Usia Dini
Pendidikan Disiplin untuk Anak UsiaDini Kedisplinan anak adalah memberikan pengertian akan mana yang baik dan yang buruk. Perlu di tanamkan pada anak bahwa berbuat kesalahan tentu mengandung sejumlah konsekuensi,untuk itulah fungsi hukuman dalam pendidikan anak. Memberikan hukuman pada anak yang benar seharusnya tetap berlandaskan kasih sayang, dan tidak sampai menggunakan kekerasan fisik.

 
Cara efektif memberikan pendidikandisiplin pada anak.
  1. Arahan dan nasihat
  2. Dialog hati
  3. Memberi contoh
  4. Limpahi dengan hadiah atas prestasinya
  5. Hukuman dengan kasih sayang.
  6. Kata-kata bijak

Cara yang benar dalam pemberian hadiah kepada anak:
  1. Orang tua jangan membuat target untuk nilai prestasi anak disekolah.
  2. Tidak memberikan hadiah kepada anak agar patuh kepada orang tua.
  3. Berikan hadiah yang menjadi kebutuhan utama terutama yang mendukung kegiatan belajar.
  4. Tidak memberikan hadiah diluar batas kemampuan.
  5. Jangan sampai menjadikan hadiah sebagai janji.
Prinsip penting dalam menyayangidengan hukuman antara lain:
  1. Menghukum sesuai tahapan usia anak
  2. Menghukum sesuai bobot kesalahan.
  3. Tidak menghukum karena kesalahan oranglain
  4. Aturan hukum diterangkan pada anak
  5. Menghukum tidak depan orang lain.

Hukuman yang baik,adalah:

  1. Hukuman yang mengandung nilai kasih dan membuat anak tahu dimana letak kesalahannya.
  2. Ajari mengucapkan kata ”maaf” ketika salah dan ”terima kasih” ketika ada yang meminta maaf.
  3. Kesabaran dan ketelatenan untuk terus dan terus melakukan pengertian.
  4. Berikan Pujian dari setiap hukuman.

Mengatasi perasaan emosi orang tuayang mengarah pada kekerasan.
  1. Kenali kegusaran anda.
  2. Berikan suatu pembenaran untuk marah. Ubah arah kemarahan anda pada hal selain anak,misalnya memencet boneka bebek karet dengan kuat.
  3. Salurkan kemarahan anda kearah positif..
  4. Cobalah merelaksasikan diri. Menarik nafas dalam-dalam dan dihembuskan.
  5. Lebih baik membawa kemarahan untuk tidur.

KESIMPULAN
Dalam memberikan pendidikan dispilin terhadap anak tidak harus sampai menggunakan kekerasan,karena tanpa disadari bukan kedisplinan yang diajarkan melainkan pendidikan kekerasan yang akan diingat anak dan ditirunya di masa berikutnya. Untuk mendisiplinkan anak,hukuman-hukuman juga bisa diterapkan dalam mendidik kedisplinanan. Tapi yang perlu di ingat tak semua hukuman bisa dipakai,hukuman pun sesungguhnya memiliki aturan dan prinsip dalam pemakainnya agar hukuman tak menjurus kearah kekerasan baik fisik maupun psikis.

kebangkitan

” KETIKA ANDA JATUH …………
KETIKA ANDA GAGAL

KETIKA ANDA TIDAK MEMILIKI APA-APA SESEORANG YANG BERSAMA ANDA ADALAH TEMAN SEJATI ANDA
KETIKA ANDA BERHASIL
KETIKA ANDA KAYA.
KETIKA ANDA DAPAT MEMILIH DAN DUNIA SEAKAN MILIK ANDA.
SESEORANG YANG BERSAMA ANDA
BUKANLAH TEMAN SEJATI ANDA ,
IA MENGINGINKAN SESUATU DARI ANDA.
“PANDANGLAH SEGALA SESUATU DARI BERBAGAI SUDUT

JADILAH BIJAKSANA “.
“MUSUH TERBESAR MANUSIA ADALAH DIRINYA SENDIRi

C.I.N.T.A



Arti Sebuah Cinta
Cinta bisa jadi merupakan kata yang paling banyak dibicarakan manusia. Setiap orang memiliki rasa cinta yang bisa diaplikasikan pada banyak hal. Wanita, harta, anak, kendaraan, rumah dan berbagai kenikmatan dunia lainnya merupakan sasaran utama cinta dari kebanyakan manusia. Cinta yang paling tinggi dan mulia adalah cinta seorang hamba kepada Rabb-nya.
Kita sering mendengar kata yang terdiri dari lima huruf: CINTA. Setiap orang bahkan telah merasakannya, namun sulit untuk mendefinisikannya. Terlebih untuk mengetahui hakikatnya. Berdasarkan hal itu, seseorang dengan gampang bisa keluar dari jeratan hukum syariat ketika bendera cinta diangkat. Seorang pezina dengan gampang tanpa diiringi rasa malu mengatakan, “Kami sama-sama cinta, suka sama suka.” Karena alasan cinta, seorang bapak membiarkan anak-anaknya bergelimang dalam dosa. Dengan alasan cinta pula, seorang suami melepas istrinya hidup bebas tanpa ada ikatan dan tanpa rasa cemburu sedikitpun.
Demikianlah bila kebodohan telah melanda kehidupan dan kebenaran tidak lagi menjadi tolok ukur. Dalam keadaan seperti ini, setan tampil mengibarkan benderanya dan menabuh genderang penyesatan dengan mengangkat cinta sebagai landasan bagi pembolehan terhadap segala yang dilarang Allah dan Rasul-Nya Muhammad . Allah  berfirman:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Ali ‘Imran: 14)
Rasulullah  dalam haditsnya dari shahabat Tsauban  mengatakan: ‘Hampir-hampir orang-orang kafir mengerumuni kalian sebagaimana berkerumunnya di atas sebuah tempayan.’ Seseorang berkata: ‘Wahai Rasulullah, apakah jumlah kita saat itu sangat sedikit?’ Rasulullah  berkata: ‘Bahkan kalian saat itu banyak akan tetapi kalian bagaikan buih di atas air. Dan Allah benar-benar akan mencabut rasa ketakutan dari hati musuh kalian dan benar-benar Allah akan campakkan ke dalam hati kalian (penyakit) al-wahn.’ Seseorang bertanya: ‘Apakah yang dimaksud dengan al-wahn wahai Rasulullah?’ Rasulullah  menjawab: ‘Cinta dunia dan takut mati.’ (HR. Abu Dawud no. 4297, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 3610)
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di dalam tafsirnya mengatakan: “Allah memberitakan dalam dua ayat ini (Ali ‘Imran: 13-14) tentang keadaan manusia kaitannya dengan masalah lebih mencintai kehidupan dunia daripada akhirat, dan Allah menjelaskan perbedaan yang besar antara dua negeri tersebut. Allah  memberitakan bahwa hal-hal tersebut (syahwat, wanita, anak-anak, dsb) dihiaskan kepada manusia sehingga membelalakkan pandangan mereka dan menancapkannya di dalam hati-hati mereka, semuanya berakhir kepada segala bentuk kelezatan jiwa. Sebagian besar condong kepada perhiasan dunia tersebut dan menjadikannya sebagai tujuan terbesar dari cita-cita, cinta dan ilmu mereka. Padahal semua itu adalah perhiasan yang sedikit dan akan hilang dalam waktu yang sangat cepat.”

kehidupan di dalam suatu harapan

ketika tidak sesuai harapan kita

Dunia adalah tempat berkhayal dan berharap. Tempat angan-angan menjadi diri yang lebih baik melambung tinggi, baik untuk kehidupan dunia maupun untuk kehidupan setelah dunia. Masa hidup adalah tempat di mana doa didengungkan dengan harapan akan menjadi kenyataan. Hal ini tidaklah keliru. Karena hanya di kehidupan dunia sajalah mengharap bisa dilakukan. Bila alam dunia sudah ditinggalkan menuju alam selanjutnya, maka itulah akhir dari mengharap.
Ketika kenyataan tak sesuai dengan harapan, maka itulah pangkal dari masalah yang terjadi di kehidupan manusia. Karena masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan realita. Ketika lingkungan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, janganlah hal itu membuat kita menjauhinya. Karena tidak semua hal bisa sesuai dengan yang kita harapkan. Tapi cobalah untuk memahaminya sebagai salah satu fenomena kehidupan dan berbaurlah dengan lingkungan itu. Karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa berinteraksi dengan lingkungannya.
Begitu juga dengan manusia sekitar kita. Ketika orang lain tidak sama dengan kita, atau orang tersebut tidak sesuai dengan harapan kita, maka janganlah terlalu berharap orang tersebut akan menjadi sesuai dengan harapan kita. Karena apa yang kita inginkan belum tentu sesuai dengan keinginan orang lain. Dan hendaknya kita memahami bahwa keberbedaan akan membuat kehidupan menjadi penuh warna. Taman bungapun akan terlihat membosankan kalau hanya terdiri dari bunga dengan warna yang sama. Sebaliknya, keberagaman warna akan membuat taman menjadi lebih indah dipandang. Oleh karena itu, janganlah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan membuat kita memaksakan kehendak. Karena setiap orang berhak menentukan ’warna’-nya masing-masing. Yang perlu diupayakan adalah penyatuan warna-warna tersebut agar menjadi kesatuan yang indah dan sedap dipandang.
** Orang yang selalu berharap namun tak bisa diharapkan **

Kehidupan dalam kaidah Cinta

Apa Itu Cinta, Bagaimana Cinta dan Kaidah Cinta Dalam Kehidupan


Dalam dunia ini Tuhan menciptakan sesuatu yang sangat indah bagi kehidupan kita, diantaranya adalah dengan apa yang disebut “cinta”. Cinta kasih merupakan perasaan sayang, persaan suka, perasaan yang memberikan sesuatu kehangatan kepada seseorang. Manusia hidup dipenuhi dengan cinta kasih. Sejak pertama kali kita datang di bumi kita telah disambut dengan cinta kasih. Cinta kasih seorang ibu, cinta kasih seorang ayah dan cinta kasih seluruh keluarga disekeliling kita. Begitu seterusnya secara alamiah akan terus turun dan turun berada dalam diri manusia.
Saat kita berkembang pada usia remaja, kita akan menemukan cinta kasih yang bukan dari ibu, ayah ataupun kelurga kita. Maka disitulah manusia akan ditemui berbagai masalah dan ada yang sampai mengatakan bahwa cinta itu datang dengan indah tetapi jika cinta itu pergi maka akan menjadi penyiksa pada diri kita. Padahal sebetulnya Tuhan menciptakan cinta sebagai keindahan pendamping kehidupan, tidak ada kata-kata bahwa cinta itu sebagai peyiksa atau neraka bagi kita.
Banyak diantara kita ada yang frustasi karna cinta, dalam kaidah psikologis manusia, dengan adanya tekanan, rasa bersalah dan keinginan atau harapan ingin memiliki sesuatu cinta dan membuktikan cinta itu dengan suatu tindakan bodoh, banyak diantara kita menjadi menurun dalam kesehatan mental bahkan ada yang sampai nekat meninggalkan dunia dengan kehendaknya sendiri, sungguh ironis.
Sebetulnya dalam kehidupan kita, semua adalah sebuah pelajaran. Banyak sekali yang bisa kita ambil hikmahnya, banyak sekali kita bisa mengambil manfaatnya. Dalam kehidupan, yang membuat cinta menjadi suatu hal yang buruk adalah ketika cinta itu telah kehilangan ketulusan, cinta dapat berbarengan dengan nafsu, dengan keserakahan, dengan keegosisan, bahkan banyak juga datang karena tujuan tertentu. Jika cinta kita telah kehilangan ketulusan dan cinta kita pergi meninggalkan kita, jangan sampai kita mengganggap cinta itu adalah sebuah penyiksaan kehidupan. Bisa saja cinta itu pergi untuk pelajaran bagi kita dan jika penuh ketulusan mungkin suatu saat akan kembali lagi. Tetapi jika cinta itu benar-benar pergi meninggalkan kita maka itu sebagai pelajaran kita. Tuhan akan mendatangkan cinta-cinta baru dalam kehidupan kita. Segeralah berbenah dalam kehidupan kita. Mungkin kita memang tidak mampu untuk melupakan atau menghilangkannya, tapi ingatlah janji Tuhan, bahwa apa yang kita anggap baik dan kita harapkan bagi kita belum tentu itu akan menjadi terbaik bagi diri kita dimata Tuhan. Oleh karena itu Tuhan telah menyiapkan dan memberikan sebuah kebahagian dibelakang itu semua.
Oleh karena itulah kita harus bisa terus berpandangan bahwa cinta itu suatu keindahan yang dianugrahkan bagi kita. Suat ketulusan, kesucian yang akan terus selalu menemani kita dalam kehidupan. Tetapi jangan pernah lupa jagalah dan berikanlah cinta itu dengan penuh ketulusan, agar cinta tidak menyakiti kita sebagai umat manusia.